Banjarbaru – Bandara Syamsudin Noor mengadakan Pelatihan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 selama dua hari dimulai pada 6 sampai dengan 7 Desember 2016, bertempat di Classroom Airport Fire Fighting & Rescue Section. Pelatihan kali ini Bandara Syamsudin Noor bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk menjelaskan pentingnya implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 dalam suatu perusahaan.
Dalam laporannya, perwakilan dari Human Capital Section, Sri Purwani mengungkapkan “Pelatihan ini sebagai wujud percepatan dalam implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di Kantor Cabang Bandara Syamsudin Noor dan langkah awal dalam persiapan sertifikasi ISO 9001:2015 ruang lingkup Pemberian Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U).” ujarnya.
Sebanyak 25 orang yang terdiri dari perwakilan masing-masing unit kerja yang ada di Kantor Cabang Bandara Syamsudin Noor diundang untuk mempelajari beberapa hal mulai dari pengenalan perubahan ISO 9001, pemahaman persayaratan ISO 9001:2015, ringkasan dokumentasi, hingga proses minimal ISO 9001:2015. Test untuk mengukur seberapa jauh pemahaman peserta pun dilkukan di setiap sesi.
General Manager Bandara Syamsudin Noor dalam sambutannya menyampaikan “ Kita saat ini sudah meraih ISO 9001:2008, selanjutnya hanya tinggal mengimplementasikan. Pelatihan ini melibatkan seluruh Departemen karena pelayanan yang sesuai standar adalah tanggung jawab kita semua. Terlebih setelah bandara baru dibangun nanti estimasi jumlah penumpang mencapai 4,5 juta penumpang di tahun 2019 dan 3000 kendaraan yang masuk bandara. Seluruh personil harus siap.”
Secara umum, salah satu yang berbeda antara ISO 9001:2008 dengan ISO 9001:2015 yakni dalam klausul 6 yang meminta setiap organisasi untuk mengenali resiko dan peluang; berupaya untuk meraih peluang dan mencegah, mengurangi, dan menangani resiko.
Lebih lanjut, Handy Heryudhitiawan tak hentinya menghimbau kepada seluruh peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk focus menimba ilmu “Peserta pelatihan wajib menularkan ilmu yang didapat selama pelatihan kepada rekan kerja dalam satu unit kerjanya sehigga mempercepat penyebaran informalsi.” Tambah Handy Heyudhitiawan. Humas BDJ)